Sudah semestinya kehadiran bulan suci Ramadhan kita sambut dengan suka cita dan bahagia. Sebagai ekspresi kegembiraan, masyarakat Ngeblak Kelurahan Wijirejo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul yang dimotori oleh TPA ATMAJADA, Persatuan Remaja Masjid Sabilunnajah (PERMASA), Persatuan Muda-Mudi Ngeblak (PERDADIN), dan Tim KKN UAD 2009, akan menggelar dua agenda besar, yaitu: Festival Jelang Ramadhan II (FJR II) pada Kamis, 20 Agustus 2009, dan Pawai Kegembiraan Menyambut Ramadhan pada Jum’at, 21 Agustus 2009.
FJR II merupakan ajang kreasi dan kompetisi para santri TPA dan siswa PAUD/TK/SD/MI/SMP/MTs se-Kaupaten Bantul. Kegiatan ini telah dirintis pada 2008 lalu. Adapun cabang lomba yang dikompetisikan adalah: Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil), Adzan, Puisi Islami, Peragaan Busana Muslim, Cerdas Cermat Agama (CCA), dan Mewarnai, memperebutkan Trophy Bupati Bantul (dalam konfirmasi).
Bagi para siswa dan santri yang ingin menyemarakkan dan mengikuti 6 cabang lomba tersebut dapat menghubungi Panitia FJR II di sekretariat: TPA ATMAJADA Jln. Makam Sewu RT 05 Ngeblak Wijirejo Pandak Bantul. Telpon: 0274-6461810 (TPA ATMAJADA), 087833046551 (Irham Sya’roni), 085878791980 (Fatih). Atau melalui email: atmajada@yahoo.com, dengan rumah informasi virtualnya di http://atmajada.blogspot.com
Adapun agenda kedua, yaitu Pawai Kegembiraan Menyambut Ramadhan, akan dilaksanakan pada Jum’at, 21 Agustus 2009, pukul 15.30 – 17.30 WIB dengan menyusuri jalan di Pedukuhan Ngeblak dan sekitarnya.
Informasi ini semoga dapat menjadi pelecut umat Islam di mana pun berada untuk menyambut Ramadhan dengan suka cita dan penuh kegembiraan. Semoga kegiatan semacam ini tak hanya ditradisikan di kampung kami, namun dikembangkan juga oleh kampung-kampung lain secara lebih apik dan semarak sebagai bagian dari syi’ar Islam.
Syarat Peserta:
1- Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil): Kategori SD dan Kategori SMP (maksimal 15 tahun).
3- Puisi Islami: Usia maksimal 15 tahun. Teks puisi bisa dilihat di SINI!
4- Peragaan Busana Muslim: Usia maksimal 15 tahun.
5- Cerdas Cermat Agama (CCA): Usia 7 - 12 tahun.
6- Mewarnai: Kelompok A Usia 2-4 tahun, Kelompok B Usia 5-6 tahun.
Untuk akurasi usia peserta, sangat disarankan membuktikan/memperlihatkan akta kelahiran peserta. Jika diketahui ada peserta yang melebihi batas-batas usia di atas, yakni per 20 Agustus, maka dengan berat hati dan sangat terpaksa peserta tersebut akan didiskualifikasi.
Biaya Pendaftaran
:Rp. 3000,-, kecuali Cerdas Cermat Agama (CCA) Rp. 8.000 /regu atau kelompok.
Waktu Pendaftaran:
15 - 19 Agustus 2009 di sekretariat FJR II. Pendaftaran juga dilayani melalui sms, telpon, atau email.
Pelaksanaan Lomba:
Kamis, 20 Agustus 2009, pukul 13.00 - 17.00 WIB di Jln. Makam Sewu Utara Ngeblak Wijierejo Pandak Bantul DIY 55761.
(Bantul) Setelah sukses merebut Juara I dalam Festival Anak Sholih (FAS) Tingkat Kabupaten Bantul pada 30 Mei 2009, Nur Roichan, delegasi TPA ATMAJADA untuk cabang lomba Hafalan Juz 'Amma, pada 20 Juli 2009 akan melanjutkan kompetisinya di Tingkat Propinsi DIY.
Nur Roichan adalah seorang santri yang sangat rajin. Bersama teman-teman lainnya, ia mulai menghafal Al-Qur'an di TPA ATMAJADA sejak 2007. Selain telah hafal Juz 'Amma dengan fasih dan lancar, Oi (demikian panggilan teman-teman pada Nur Roichan) juga telah hafal surat-surat pilihan semisal Yasin, Waqi'ah, dll.
Selain Oi, ATMAJADA juga menggembleng santri-santri potensial lain: Triyono, Agus Pambudi, Rizki, Imam Syafi'i, dll. "Adik-adikku, giatlah kalian mengaji, agar sukses di dunia dan akhirat!"
Rabu, 27 Agustus 2008
ATMAJADA Sukses Menggelar FJR I
(Bantul) -- Dalam rangka haflah akhirussanah sekaligus juga mensyukuri kemerdekaan RI ke-63 serta menyambut kedatangan Ramadhan, TamanPendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Madrasah Diniyah (Madin) Adikarya Tarbiyatul Muslimin Al-Mujahadah (ATMAJADA) Ngeblak, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, menggelar serangkaian kegiatan islami.
Kegiatan diawali pada Senin, 18 Agustus 2008 dengan agenda tunggal tadarus (semaan) Al-Qur’an atau khatmil Qur’an 30 Juz oleh seluruh santri, remaja masjid, dan masyarakat setempat. Tujuan utamanya --meminjam salah satu judul buku Quraish Shihab-- adalah untuk membumikan Al-Qur’an khususnya di wilayah Pandak dan sekitarnya.
Semaan Al-Qur’an dipusatkan di dua tempat, yakni Masjid Sabilunnajah untuk jamaah putra dan TPA/Madin ATMAJADA untuk jamaah putri. Semaan dimulai pukul 06.00 WIB dan dipungkasi pada pukul 19.30 WIB dengan tahlil, doa khatmil Qur’an, dan tausiyah oleh tokoh-tokoh Islam setempat.
Pada Rabu, 20 Agustus 2008, kegiatan dilanjutkan dengan Festival Jelang Ramadhan (FJR), yakni ajang lomba anak-anak Islam usia pra-TK hingga MTs/ SMP se-kabupaten Bantul. Adapun cabang lomba yang dikompetisikan adalah: Peragaan Busana Muslim, Cerdas Cermat Agama (CCA), Pemilihan Dai Cilik (Pildacil), Puitisasi Al-Qur’an, dan Mewarnai.
Sebuah prestasi yang spektakuler. Pasalnya, meski berada di kampung pedalaman, namun kreativitas ustadz-ustadzah TPA/Madin ATMAJADA yang bekerjasama dengan remaja Masjid Sabilunnajah tidak bisa dipandang sebelah mata. Lebih kurang 450 peserta utusan dari beberapa TK, TPA, Madin, MI/SD, dan MTs/SMP di kabupaten Bantul hadir dan berkompetisi di ajang lomba tersebut untuk memperebutkan trophy Bupati Bantul dan trophy NU Online.
Sebagai acara puncak, digelar mujahadah kubra dan pengajian umum. Mujahadah dipimpin oleh KH. Nawawi Abdul Aziz, sesepuh kota Bantul sekaligus pengasuh pondok pesantren An-Nuur, Ngrukem, Bantul. Sebelum memulai mujahadah dan tahlil, Kiai Nawawi mengingatkan para orangtua akan kewajiban mereka mendidik anak dan mengajarkan Al-Qur’an sedari dini.
Lebih lanjut, Kiai Nawawi melihat fenomena mengkhawatirkan di tahun-tahun terakhir ini. Orangtua tidak bangga lagi mendudukkan anaknya di bangku madrasah diniyah atau Taman Pendidikan Al-Qur’an. Bahkan mereka tidak lagi peduli pada pendidikan Al-Qur’an dan keagamaan anak. Karena orangtua lebih sibuk membawa anaknya ke lembaga les atau kursus untuk bisa menjawab soal-soal Ujian Nasional dengan gemilang. “Inilah nasib pendidikan madrasah dan TPA kita!” tandas beliau.
Selain itu, ragam acara telivisi juga perlu diwaspadai. Pasalnya, akhir-akhir ini anak lebih betah duduk di depan televisi dengan aneka tontonan yang kurang mendidik, daripada duduk di masjid, mushalla, TPA, atau madrasah untuk mengaji dan belajar agama.
Dalam kaitannya dengan tahlil, Kiai Nawawi berpesan kepada jamaah agar tidak termakan hasutan bebepara kelompok ekstrim yang mengatakan bahwa tahlil adalah bid’ah yang sesat, tahlil adalah perbuatan yang sia-sia. Beliau menandaskan bahwa tahlil yang kita kirimkan kepada para ahli kubur akan sampai dan sangat bermanfaat bagi mereka.
KH. Asyhari Abta, Ketua Syuriah PWNU DIY, yang dijadwalkan memberi mau’izhah hasanah pada puncak acara tersebut tidak dapat hadir. Karenanya, mau’izhah hasanah disampaikan oleh KH. Bustanul Arifin. Dalam mau’izhahnya, kiai muda dari Sleman ini lebih banyak menyoroti kemiskinan dan nasib buruk bangsa. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah buruknya mental pejabat dan wakil rakyat yang lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan umat dan rakyat. Korupsi, ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan adalah bukti riilnya.
Rentetan kegiatan ini didukung penuh oleh NU Online, PCNU Kabupaten Bantul, Muslimat NU Kecamatan Pandak, Bupati Bantul, Camat Pandak, KUA Kecamatan Bantul dan Pandak, serta seluruh pejabat kelurahan setempat. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) kabupaten Bantul pun ikut memberikan bantuan besar secara finansial maupun moral bagi terselenggaranya kegiatan tersebut. (irh)
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada ibu-bapak sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36:
Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.
Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita!
Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”
“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”
Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah, sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala aku masih kecil.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Billahit-taufiq wal hidayah..
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, hari ini kita sudah mendekati penghujung Sya’ban. Itu artinya, bulan Ramadhan akan segera tiba. Tentu kita senang menyambutnya, karena Ramadhan adalah bulan yang selalu dinanti-nantikan oleh umat Muslim sedunia.
Berbicara tentang Ramadhan, Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183:
Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”
Ayat di atas menegaskan kepada kita bahwa puasa Ramadhan wajib hukumnya. Barangsiapa tidak mau berpuasa, maka Allah akan membalasnya dengan siksa dan neraka.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, tahukah Anda bahwa Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Ramadhan adalah bulan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Puasa Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu. Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya. Karena itulah, pada bulan Ramadhan nanti, marilah kita berpuasa dan memperbanyak amal ibadah kepada Allah Ta’ala.
Saudara-saudaraku yang dikasihi Allah, kita harus tahu bahwa berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan haus. Tetapi yang lebih penting adalah menahan diri dari godaan hawa nafsu. Katanya puasa, e… setiap hari sukanya marah-marah! Katanya puasa, e… malah nyolong ayam tetangga! Ini nih yang bahaya, sebab Nabi telah bersabda, “Betapa banyak orang berpuasa, tetapi tidak ada yang diperolehnya kecuali hanya lapar dan dahaga.”
Sayang sekali kalau puasa kita sia-sia, tidak mendapatkan pahala tetapi hanya lapar dan haus yang kita rasa. Untuk itu, marilah kita luruskan niat berpuasa semata-mata karena Allah Ta’ala, dengan menjauhi segala larangan-Nya dan memperbanyak amal ibadah kepada-Nya.
“Saya berniat berpuasa esok hari untuk menunaikan puasa Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”
Demikian yang dapat saya sampaikan. Meski singkat, semoga bermanfaat. Pak Haji beli durian, mohon maaf bila ada kesalahan. Billahit-taufiq wal hidayah..
Kepala tertunduk lesu
Jiwa bergetar pilu
Air mata tak mampu terbendung
Kala kusebut asma-Mu Yang Agung
Ya Allah...
Mengapa bau teringat
Setelah semua terlanjur
Mengapa baru tersadar
Setelah semua hancur
Terlalu jauh langkahkan kaki
Pijak kenikmatan semu duniawi
Tersenyum bangga
Karena masih di atas segalanya
Tak pernah tersadar
Semua hanya sementara
PUISI PILIHAN
Ampuni Sujudku
Ya Allah...
Malu tunduk ku di hadap-Mu
Kecil luruh jiwa raga
Kau Maharaja
Tak daya jagat raya
Alam semesta luas
Tunduk hanya pada-Mu
Maha Kau cipta
Sujudku tak luntur, tak goyah
Hanya pada-Mu
Apa arti dunia terlena dibuat manusia
Lupa akan Maha-Mu
Malu aku di hadap-Mu
Ya Allah, ampuni aku!
Lumpur gunung lautan samudera dosa
Hanya Kau penyuci
Ampun ya Allah, Maha Pedih siksa-Mu
Alam kekal menantiku
Aku berlindung kepada-Mu
Aku yang hina dina, Kau pengangkat muliaku
Ridho-Mu, ku rindu
Amiinn!
Dalam Sujudku
Ya Rabb...
Kubersujud mengagungkan kemuliaan-Mu
Bersimpuh menghadap rahmat-Mu
Memohon petunjuk
Untuk dosa-dosa yang diperbuat kedua mataku
Untuk kenakalan tanganku
Untuk kesalahan langkah dan kejahilan lisanku
Kumohon ampunan-Mu ya Allah...
Kuharap agar rahmat-Mu terpancar mengenai akhlakku
Dan kasih sayang-Mu mewujud dalam setiap gerak langkah hidupku
Curahkanlah hidayah-Mu, ya Rabb
Agar hidup ini semakin indah dengan keberkahan-Mu
Sebab aku telah bosan ya Rabb, bergelimpangan dengan dosa
Kurindu kesolehan itu terwujud dalam asaku
Laksana seorang mujahid, pejuang dien-Mu
Perindu syahid di jalan-Mu
Dengan pertolongan-Mu
Pilihlah aku sebagai prajurit-Mu yang mukhlis
amiinnn!