Rabu, 27 Agustus 2008

ATMAJADA Sukses Menggelar FJR I


(Bantul) -- Dalam rangka haflah akhirussanah sekaligus juga mensyukuri kemerdekaan RI ke-63 serta menyambut kedatangan Ramadhan, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Madrasah Diniyah (Madin) Adikarya Tarbiyatul Muslimin Al-Mujahadah (ATMAJADA) Ngeblak, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, menggelar serangkaian kegiatan islami.

Kegiatan diawali pada Senin, 18 Agustus 2008 dengan agenda tunggal tadarus (semaan) Al-Qur’an atau khatmil Qur’an 30 Juz oleh seluruh santri, remaja masjid, dan masyarakat setempat. Tujuan utamanya --meminjam salah satu judul buku Quraish Shihab-- adalah untuk membumikan Al-Qur’an khususnya di wilayah Pandak dan sekitarnya.

Semaan Al-Qur’an dipusatkan di dua tempat, yakni Masjid Sabilunnajah untuk jamaah putra dan TPA/Madin ATMAJADA untuk jamaah putri. Semaan dimulai pukul 06.00 WIB dan dipungkasi pada pukul 19.30 WIB dengan tahlil, doa khatmil Qur’an, dan tausiyah oleh tokoh-tokoh Islam setempat.

Pada Rabu, 20 Agustus 2008, kegiatan dilanjutkan dengan Festival Jelang Ramadhan (FJR), yakni ajang lomba anak-anak Islam usia pra-TK hingga MTs/ SMP se-kabupaten Bantul. Adapun cabang lomba yang dikompetisikan adalah: Peragaan Busana Muslim, Cerdas Cermat Agama (CCA), Pemilihan Dai Cilik (Pildacil), Puitisasi Al-Qur’an, dan Mewarnai.

Sebuah prestasi yang spektakuler. Pasalnya, meski berada di kampung pedalaman, namun kreativitas ustadz-ustadzah TPA/Madin ATMAJADA yang bekerjasama dengan remaja Masjid Sabilunnajah tidak bisa dipandang sebelah mata. Lebih kurang 450 peserta utusan dari beberapa TK, TPA, Madin, MI/SD, dan MTs/SMP di kabupaten Bantul hadir dan berkompetisi di ajang lomba tersebut untuk memperebutkan trophy Bupati Bantul dan trophy NU Online.

Sebagai acara puncak, digelar mujahadah kubra dan pengajian umum. Mujahadah dipimpin oleh KH. Nawawi Abdul Aziz, sesepuh kota Bantul sekaligus pengasuh pondok pesantren An-Nuur, Ngrukem, Bantul. Sebelum memulai mujahadah dan tahlil, Kiai Nawawi mengingatkan para orangtua akan kewajiban mereka mendidik anak dan mengajarkan Al-Qur’an sedari dini.

Lebih lanjut, Kiai Nawawi melihat fenomena mengkhawatirkan di tahun-tahun terakhir ini. Orangtua tidak bangga lagi mendudukkan anaknya di bangku madrasah diniyah atau Taman Pendidikan Al-Qur’an. Bahkan mereka tidak lagi peduli pada pendidikan Al-Qur’an dan keagamaan anak. Karena orangtua lebih sibuk membawa anaknya ke lembaga les atau kursus untuk bisa menjawab soal-soal Ujian Nasional dengan gemilang. “Inilah nasib pendidikan madrasah dan TPA kita!” tandas beliau.

Selain itu, ragam acara telivisi juga perlu diwaspadai. Pasalnya, akhir-akhir ini anak lebih betah duduk di depan televisi dengan aneka tontonan yang kurang mendidik, daripada duduk di masjid, mushalla, TPA, atau madrasah untuk mengaji dan belajar agama.

Dalam kaitannya dengan tahlil, Kiai Nawawi berpesan kepada jamaah agar tidak termakan hasutan bebepara kelompok ekstrim yang mengatakan bahwa tahlil adalah bid’ah yang sesat, tahlil adalah perbuatan yang sia-sia. Beliau menandaskan bahwa tahlil yang kita kirimkan kepada para ahli kubur akan sampai dan sangat bermanfaat bagi mereka.

KH. Asyhari Abta, Ketua Syuriah PWNU DIY, yang dijadwalkan memberi mau’izhah hasanah pada puncak acara tersebut tidak dapat hadir. Karenanya, mau’izhah hasanah disampaikan oleh KH. Bustanul Arifin. Dalam mau’izhahnya, kiai muda dari Sleman ini lebih banyak menyoroti kemiskinan dan nasib buruk bangsa. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah buruknya mental pejabat dan wakil rakyat yang lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan umat dan rakyat. Korupsi, ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan adalah bukti riilnya.

Rentetan kegiatan ini didukung penuh oleh NU Online, PCNU Kabupaten Bantul, Muslimat NU Kecamatan Pandak, Bupati Bantul, Camat Pandak, KUA Kecamatan Bantul dan Pandak, serta seluruh pejabat kelurahan setempat. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) kabupaten Bantul pun ikut memberikan bantuan besar secara finansial maupun moral bagi terselenggaranya kegiatan tersebut. (irh)


Jumat, 15 Agustus 2008

SAMPEL NASKAH PILDACIL dan Puisi Islami

SAMPEL NASKAH PIDATO

PEMILIHAN DAI CILIK

( PILDACIL )


Pilihan I : Berbakti kepada Kedua Orangtua

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

حَمْدًا وَ شُكْرًا لِلّهِ , صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ , أَمَّا بَعْد.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada ibu-bapak sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 36:

Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.

Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita!

Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”

“Ibumu,” jawab Nabi singkat.

”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.

“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.

“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.

“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.

“Lalu siapa, wahai Nabi?”

“Ayahmu.”

Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah, sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala aku masih kecil.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Billahit-taufiq wal hidayah..

واَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ


Pilihan II : Keutamaan Bulan Ramadhan

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

حَمْدًا وَ شُكْرًا لِلّهِ , صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ , أَمَّا بَعْد.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, hari ini kita sudah mendekati penghujung Sya’ban. Itu artinya, bulan Ramadhan akan segera tiba. Tentu kita senang menyambutnya, karena Ramadhan adalah bulan yang selalu dinanti-nantikan oleh umat Muslim sedunia.

Berbicara tentang Ramadhan, Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183:

Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

Ayat di atas menegaskan kepada kita bahwa puasa Ramadhan wajib hukumnya. Barangsiapa tidak mau berpuasa, maka Allah akan membalasnya dengan siksa dan neraka.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, tahukah Anda bahwa Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Ramadhan adalah bulan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Puasa Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu. Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya. Karena itulah, pada bulan Ramadhan nanti, marilah kita berpuasa dan memperbanyak amal ibadah kepada Allah Ta’ala.

Saudara-saudaraku yang dikasihi Allah, kita harus tahu bahwa berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan haus. Tetapi yang lebih penting adalah menahan diri dari godaan hawa nafsu. Katanya puasa, e… setiap hari sukanya marah-marah! Katanya puasa, e… malah nyolong ayam tetangga! Ini nih yang bahaya, sebab Nabi telah bersabda, “Betapa banyak orang berpuasa, tetapi tidak ada yang diperolehnya kecuali hanya lapar dan dahaga.”

Sayang sekali kalau puasa kita sia-sia, tidak mendapatkan pahala tetapi hanya lapar dan haus yang kita rasa. Untuk itu, marilah kita luruskan niat berpuasa semata-mata karena Allah Ta’ala, dengan menjauhi segala larangan-Nya dan memperbanyak amal ibadah kepada-Nya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى

“Saya berniat berpuasa esok hari untuk menunaikan puasa Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Demikian yang dapat saya sampaikan. Meski singkat, semoga bermanfaat. Pak Haji beli durian, mohon maaf bila ada kesalahan. Billahit-taufiq wal hidayah..

واَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ












PUISI WAJIB

Getaran Jiwa

Kepala tertunduk lesu
Jiwa bergetar pilu
Air mata tak mampu terbendung
Kala kusebut asma-Mu Yang Agung


Ya Allah...
Mengapa bau teringat
Setelah semua terlanjur
Mengapa baru tersadar
Setelah semua hancur


Terlalu jauh langkahkan kaki
Pijak kenikmatan semu duniawi
Tersenyum bangga
Karena masih di atas segalanya
Tak pernah tersadar
Semua hanya sementara

PUISI PILIHAN

Ampuni Sujudku

Ya Allah...
Malu tunduk ku di hadap-Mu
Kecil luruh jiwa raga
Kau Maharaja
Tak daya jagat raya
Alam semesta luas
Tunduk hanya pada-Mu
Maha Kau cipta
Sujudku tak luntur, tak goyah
Hanya pada-Mu
Apa arti dunia terlena dibuat manusia
Lupa akan Maha-Mu
Malu aku di hadap-Mu
Ya Allah, ampuni aku!
Lumpur gunung lautan samudera dosa
Hanya Kau penyuci
Ampun ya Allah, Maha Pedih siksa-Mu
Alam kekal menantiku
Aku berlindung kepada-Mu
Aku yang hina dina, Kau pengangkat muliaku
Ridho-Mu, ku rindu
Amiinn!

Dalam Sujudku

Ya Rabb...
Kubersujud mengagungkan kemuliaan-Mu
Bersimpuh menghadap rahmat-Mu
Memohon petunjuk
Untuk dosa-dosa yang diperbuat kedua mataku
Untuk kenakalan tanganku
Untuk kesalahan langkah dan kejahilan lisanku
Kumohon ampunan-Mu ya Allah...
Kuharap agar rahmat-Mu terpancar mengenai akhlakku
Dan kasih sayang-Mu mewujud dalam setiap gerak langkah hidupku
Curahkanlah hidayah-Mu, ya Rabb
Agar hidup ini semakin indah dengan keberkahan-Mu
Sebab aku telah bosan ya Rabb, bergelimpangan dengan dosa
Kurindu kesolehan itu terwujud dalam asaku
Laksana seorang mujahid, pejuang dien-Mu
Perindu syahid di jalan-Mu
Dengan pertolongan-Mu
Pilihlah aku sebagai prajurit-Mu yang mukhlis
amiinnn!



Kamis, 14 Agustus 2008

Festival Jelang Ramadhan (FJR) I

Dalam rangka menyambut Ramadhan dan Haflah Akhirus Sanah, Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan Madrasah Diniyah (Madin) Adikarya Tarbiyatul Muslimin Al-Mujahadah (ATMAJADA) kerja bareng dengan Persatuan Remaja Masjid Sabilunnajah (PERMASA) Ngeblak Wijirejo Pandak Bantul DIY menyelenggarakan:


FESTIVAL JELANG RAMADHAN (FJR) I

Ajang lomba anak Islam se-Kabupaten Bantul. Buruan Daftaaaarrr....!


1. Pemilihan Dai Cilik (Pildacil) : Usia 7 – 15 tahun

2. Puitisasi Al-Qur’an : Usia 7 – 15 tahun

3. Cerdas Cermat Agama : Usia 7 – 12 tahun

4. Peragaan Busana Muslim : Usia 7 – 15 tahun

5. Mewarnai : Usia maksimal 6 tahun


Belasan Trophy telah menanti:

- Trophy Bupati Bantul *

- Trophy Kejaksaan Negeri Bantul

- Trophy NU Online (Media Informasi PBNU Jakarta)

- Trophy Camat Pandak

- Trophy Lurah Wijirejo

- Dll

Tempat Pendaftaran:

TPA ATMAJADA

TPA ATMAJADA

ADIKARYA TARBIYATUL MUSLIMIN AL-MUJAHADAH

Jln. Makam Sewu RT 05/13 Ngeblak Wijirejo Pandak Bantul DIY 55761

HP. 087833046551 (Irham Sya’roni), 085643987595 (Qomaruddin)

Email: atmajada@yahoo.com http://atmajada.blogspot.com

Biaya Pendaftaran:

Hanya Rp. 2.500,-/Peserta

Waktu Lomba:

Rabu, 20 Agustus 2008 Pukul: 13.00 – 17.00 WIB

Tempat Lomba:

TPA ATMAJADA dan Masjid Sabilunnajah

Jln. Makam Sewu RT 05/13 Ngeblak Wijirejo Pandak Bantul

Fasilitas:

Co-Card, Piagam Penghargaan, Kertas Gambar, Snack, dll.

Agenda Lain:

1. Khatmil Qur’an 30 juz ( Senin, 18 Agustus 2008. Pukul 05.00 - selesai)

2. Pengajian Akbar Haflah Akhirus Sanah TPA ATMAJADA (Jum’at, 22 Agustus 2008. Pukul 19.00 - selesai)

Pembicara: 1. KH. Asyhari Abta (Ketua PWNU DIY) 2. KH. Nawawi Abdul Aziz (Pengasuh Ponpes An-Nur Ngrukem Bantul)

*) Dalam konfirmasi




Jumat, 01 Agustus 2008

WISUDA SANTRI TPA SE-KAB. BANTUL
Rabu, 30 Juli 2008
Para wisudawan wisudawati TPA Adikarya Tarbiyatul Muslimin Al-Mujahadah (ATMAJADA) sedang berpose bersama Mbangir (maksudnya, Bang Ir) dan Tante eNha.